Dunia terasa milik berdua, yang lain numpang. Itulah yang dirasakan Simon
karena dia berhasil mendapatkan cinta Jenny. “Cinta memang tepat datang pada waktunya” kalimat yang diucapkan Simon
kepada Stone pada percakapan mereka tadi pagi sebelum Stone berangkat kuliah,
tetapi Simon tidak ada kuliah jadi dia diam di kamar kost-nya sudah setengah
hari.
“Selamat makan siang Jennyku sayang” SMS Simon kepada pacarnya, sambil
jemarinya menekan tombol-tombol henpon, wajahnya berseri-seri. Pasti kau akan
merasakan hal yang sama ketika jatuh cinta seperti Simon. Senyum-senyum sendiri
tak jauh beda dengan orang sinting.
“Selamat makan siang mejinku, jangan makan piringnya ya.” Balas Jenny entah
darimana dan entah dengan siapa dan entah sedang berbuat apa dia.
Hari pertama jadian selalu bahagia, kau bakal merasakan hal yang sama jika
pernah jadian dengan orang yang kau cintai. Playlist lagu-lagu kamu semuanya
ceria tak ada mellow sedikit pun.
Bau keringet dan lusuh, Simon belum mandi dan segera mandi karena cuaca
siang itu panas ditambah lagi sore ini dia ingin bertemu dengan Jenny,
berencana makan malam di Kafe Cinta yang isinya kebanyakan anak muda dengan
pasangannya masing-masing tidak jauh dari tempat kostnya.
Stone pulang dengan wajah berminyak dan masih sempat bertemu dengan
Simon yang sudah siap-siap berangkat
mendatangi kekasihnya, seperti biasa Simon wangi dan mengenakan baju kaos,
celana jeans dan sepatu kets warna putih. Mereka berbincang sejenak, Simon
nanya kok pulangnya lama, lalu dijawab Stone, Stone juga bertanya mau kemana,
Simon menjawab. Tak lama kemudian Simon pergi dengan sepeda motornya
meninggalkan Stone di kost.
“Jen, enaknya aku manggil kamu apa ya?” Simon bertanya ke Jenny setelah
mereka duduk beberapa lama sambil menunggu pesanan datang.
“Maksudnya bang?” Jenny bingung dengan pertanyaan Simon “Maksudnya
panggilan sayang?” tambah Jenny.
“Iya, biar kayak orang-orang lainnya, punya panggilan sayang, hehe...”
Simon tertawa kecil “Tapi kalau kamu bingung ngga usah dijawab, ntar malah jadi
tambah lapar” lanjut Simon.
“Yee..uga kin kam e o abang, plin plan kel pe..”
“Bukan begitu, labo bagena Jen, tapi...man kita lebe yah..enggo reh
pesanenta ndai” Simon mengajak makan sambil menerima piring berisi ayam goreng
yang disodorkan pelayan kafe itu.
Tak ada yang istimewa dengan makan malam mereka, tapi cinta diantara Simon
dengan Jenny membuat suasana menjadi berbeda. Cinta memang gila. Ada hal-hal
yang tidak lucu tapi mereka tertawakan. Piring, sendok, gelas dan tissue di
meja itu menjadi saksi yang tak akan pernah bicara pada makan malam pertama
mereka itu. Biasa tapi berkesan. Sederhana tapi bernilai.
Sudah di kost lagi. Simon pulang dengan wajah gembira mendapati Stone
sedang tidur-tiduran sambil membaca Koran.
“Eh, enggo ko reh Mon, uga ndai?” Stone bertanya sambil meneruskan membaca Koran.
“ih..adi saranku man bam, pedasilah lit rondongmu nak..” Kata Simon.
“engkai maka bage nim?”
“ih..tehko uga nanam durin?”
“Kuteh, entabeh kel nak..”
“bagem nanamna adi lit rondong e nak, entabeh.. lapadah ku ceritaken yah,
gelah penasaren ko!” simon memotivasi Stone dengan cara yang berbeda.
“Oe nak yah, aku pe merhat kel enggo lit rondong e, saja uga kapmu ban,
asal jumpa diberu mejile, turang naring. Adi si la merupa e, labo turang.” Kata
Stone “Dahko, Cindy seh kel teku jadina, kepeken turang ka..” Lanjut Stone.
“Menurutku nak, labo mejile saja ngenca man daramen, adi banci si cocoklah
pemikirenmu ras ia, gelah la mesera arih-arih” Simon mulai serius membahas
tentang pacar.
“Engko uga kin ras Jenny ah ndai?” Stone balik bertanya.
“Seh asa gundari, aman-aman denga nak, lenga siteh uga pudi wari. Tapi sada
sipasti dahko, labo lit jelma si komplit kel bagi ukurta, kecuali jamu, e lit
komplit” Simon menjelaskan berapi-api.
“Hahaha...beloh kel engko ngerana nak, lakin lit teman jenny ah ndai je
mejile nak? Beru nangin min yah, gelah singumban nande, gelah mis ku empoi dung
kuliah e”
“Ihh, kiram kap gampang empo e nak, anjar-anjar Ton, lo kari kena durina
ko, haha...”
Percakapan mereka terus hingga tengah malam yang berakhir pada tidur di
kasur masing-masing.